Motivasi.Net - Wahab bin Munabbih rahimahullah menceritakan “ Dahulu kala ada seorang raja yang memiliki kerajaan yang besar dan luas. Rakyat patuh dan tunduk kepadanya. Raja banyak menarik pajak dan upeti hingga gudang tempat menyimpan hasil pajak dan upeti yang diambil dari rakyat memenuhi gudang tersebut. Setelah harta yang melimpah dan makin menggunung itu sang raja mulai angkuh dan sombong. Dia merasa seakan akan semua itu bisa menjadikan ia bisa berbuat sesuka hatinya. Maka hasil dari nafsu duniawinya yang makin tak terbendung itu telah menjadikan istana penuh dengan kuda kuda yang mewah dan mahal. Pakaian dan perhiasan raja juga serba mewah. Belum lagi dengan perabotan rumah tangga kerajaan yang terdiri dari sendok, garpu dan piring dari perak. Warna emas juga sangat dominan terlihat disetiap celah sudut sudut istana yang makin menambah kemilau seisi kerajaan.
Pada suatu hari sang raja hendak melakukan perjalanan dan dia minta disiapkan kereta kuda terbaik yang ada di istana. Maka sang pelayan segera memilihkan kereta kuda yang terbaik tapi sang raja merasa tidak cocok maka ia minta dipilihkan kereta kuda yang lain yang lebih mahal maka sang pelayan kembali memilihkan kereta kuda yang paling mahal. Setelah melihat kereta kuda yang paling mahal kembali sang raja tidak puas dan minta dipilihkan kereta kuda yang paling cepat maka sang pelayan kembali memilihkan kereta kuda yang paling cepat. Setelah melihat kereta kuda yang paling cepat kembali sang raja tidak puas. Hal ini terjadi hingga berkali kali sebelum akhirnya raja lelah dengan pilihannya sendiri dan akhirnya memilih kereta kuda yang pertama. Setelah memilih kereta kuda yang terbaik maka sang raja minta dipilihkan baju yang paling baik Maka sang pelayan segera memilihkan baju yang terbaik tapi sang raja merasa tidak cocok maka ia minta dipilihkan baju yang lain yang lebih mahal maka sang pelayan kembali memilihkan baju yang paling mahal. Setelah melihat baju yang paling mahal kembali sang raja tidak puas dan minta dipilihkan baju yang paling harum maka sang pelayan kembali memilihkan baju yang paling harum. Setelah melihat baju yang paling harum kembali sang raja tidak puas. Hal ini terjadi hingga berkali kali sebelum akhirnya raja lelah dengan pilihannya sendiri dan akhirnya memilih baju yang pertama.
Akhirnya berangkat juga sang raja yang sudah lelah memilih perlengkapan perjalanannya seorang diri. Hingga tiba disuatu pojok jalan ada seseorang yang berpakain lusuh berani mencegat raja ditengah jalan. Sang raja kaget bukan main dan membentak dengan bentakan yang keras tapi orang berpakaian lusuh itu tetap tenang. Kemudian orang asing itu mendekati raja dan berkata “turunlah engkau karena saya ada keperluan yang sangat penting denganmu sekarang juga”. Sang raja menjawab”keperluan apa yang kau maksud, lebih baik sekarang kamu minggir karena aku sedang terburu buru”. kemudian orang asing itu memegang tali kereta kuda sang raja dan kembali mengutarakan maksudnya. Merasa buang buang waktu sang raja menghampiri orang asing itu dan menanyakan apa keperluannya. Maka orang asing itu berkata “sesungguhnya aku adalah malaikat maut yang diutus Allah untuk mengambil nyawamu sekarang juga dan kau tidak punya pilihan selain menuruti kemauanku”. Seketika berkeringat dingin tubuh sang raja,lemas semua persendiannya dan duduk terjatuh mendengar perkataan orang asing itu.kemudian sang raja berkata” ijinkan aku kembali kekerajaanku untuk menyelesaikan urusan kekuasaan dan harta warisan untuk istri istri dan anak anakku”. Malaikat maut menjawab”sesungguhnya ajal tidak bisa dimajukan dan dimundurkan dan kamu orang yang tidak diberi tangguh”. Maka sang raja meninggal saat itu juga dalam keadaan yang menyedihkan karena persiapan amal yang tidak pernah ia kerjakan dan hanya sibuk mengurusi harta dan kekuasaanya saja.
Dilain hari ada seorang hamba Allah yang shaleh hendak pergi karena suatu urusan dan ditengah jalan dicegah oleh orang yang tak dikenal dan berkata “Wahai Fulan sesungguhnya ajalmu telah tiba dan aku diutus oleh Allah untuk mengambil nyawamu saat ini juga”. Maka orang shaleh menjawab”Sungguh indah kedatanganmu, kamulah yang selalu aku tunggu disetiap waktu. Kini aku telah siap maka jangan engkau tunda perintah dari Tuhanmu”. Orang asing yang ternyata Malaikat maut menjawab”Aku ingin engkau mempersiapkan amal terbaikmu sebelum engkau menghadap Allah”. Maka orang shaleh itu minta untuk diberi waktu sejenak untuk mengambil air wudhu dan kemudian mendirikan shalat dan memberi pesan agar nyawanya dicabut saat ia dalam posisi sujud. Subhanallah maka berakhirlah kehidupan orang shaleh itu dengan khusnul khatimah. “
-->
Posting Komentar