Tanya : kang, apa setiap orang itu sudah ditakdirkan akan masuk surga atau neraka?
Kang : kenapa nanya seperti itu? Pengen menggugat ketetapan Allah kah? Pengen mengatakan bahwa Allah itu tidak adil?
Tanya : kok akang gitu sih responnya? Bete banget deh
Kang : Takdir itu salah satu "alat" dari Allah agar kita semakin beriman dan berprasangka positif padaNya. Jadi gunakanlah "alat takdir" ini pada tempatnya.
Tanya : duh belum paham aku nih Kang. Berarti bunuh diri itu takdir atau bukan kang?
Kang : Astaghfirullah, bunuh diri itu dosa, musibah yang besar. Jangan gunakan alat "takdir" untuk kasus bunuh diri. GAK NYAMBUNG tauu
Tanya : terus kapan dong kita menggunakan alat takdir?
Kang : misalkan, kamu bawa mobil hati-hati, tapi ketabrak juga. Nah itulah takdir Allah, pasti ada kebaikan tersembunyi dalam peristiwa tabrakan itu. Itulah Iman kepada takdir
Tanya : kalau kita bawanya ceroboh dan ngebut eh terus tabrakan deh, apakah itu takdir?
Kang : itu namanya musibah, dosa menzalimi diri sendiri dan orang lain...
Tanya : Tapi musibah itu takdir bukan?
Kang : mbuh, aku jelasin ke kamu tentang takdir tapi kok gak ngerti2 juga ya, kira-kira ini takdir atau musibah?
Tanya : wing, uing, tuing, aing, taing, twing, teuing.... Jadi kesimpulannya bagaimana ni Kang?
Kang : oke, kapan suatu "alat" digunakan?
Tanya : pas diperlukan atuh Kang. Misal, kalau mau minum butuh alat yang bernama gelas.
Kang : sip, kalau kamu BAB butuh gelas gak?
Tanya : ya nggak atuh, jijay bajay deh si akang mah
Kang : nah itu dia, "takdir" itu suatu "konsep" atau "fenomena" atau "alat" yang digunakan bilamana diperlukan. Jadi selain fenomena Takdir, masih banyak fenomena lain, seperti : musibah, dosa, zakat, sholat, yang kesemua itu digunakan pada saat diperlukan.
Tanya : terus kapan dong kita menggunakan alat takdir?
Kang : ketika kamu sedang melakukan segala perintah-Nya, tapi pada prosesnya kamu mendapati banyak ketidakmudahan. Maka, katakanlah "ini takdir Allah, pasti maksudNya adalah baik".
Tanya : oooh...
Kang : jadi ketika kamu melanggar perintah Allah, namanya bukan Takdir, tapi DOSA atau MUSIBAH.
Tanya : hmmmm.... Jadi gak boleh ya Kang saya mengatakan "sudah takdir saya harus berzina dengannya"
Kang : Iya gak boleh kamu begitu, kalau kamu bilang begitu namanya kamu menggugat ketentuan Allah.
Tanya : Jadi sebaiknya saya mengatakan "Zina ini adalah dosa saya, ampunilah saya Ya Allah"
Kang : hmmm, tapi kamu gak boleh berzina ...
Tanya : ya nggak lah Kang, cuman seandainya..
Kang : tetep aja gak boleh walaupun berandai-andai kamu melakukan zina... Bahaya tauk..
Tanya : grrrrrrrr....Nah, pertanyaan terakhir deh tentang takdir, jadi takdir itu bisa diubah atau tidak?
Kang : nah berarti kamu belum ngerti penjelasan sebelumnya, kalau sudah ngerti kamu gak bakal menanyakan hal seperti itu
Tanya : Lho kok?
Kang : Oke deh, yang kamu maksud tak bisa diubah itu takdir yang sudah terjadi atau yang belum terjadi?
Tanya : Kalau yang "sudah"?
Kang : Lha, namanya juga sudah terjadi terus gimana mau diubahnya? Misal, takdir kamu jadi cowok, mau diubah?
Tanya : Yang nggak lha Kang, nah kalau mengubah yang belum terjadi bisa gak Kang?
Kang : yey ente kumaha sih, wong belum terjadi terus apanya yang diubah? Apakah kamu tahu nanti takdirmu bagaimana?
Tanya : nggak tahu sih Kang...
Kang : Nah itu sebabnya jangan nanya yang aneh-aneh, yang bikin hidup kamu susah sendiri. Kuncinya, cukup lakukan perintah Allah yang terbaik karena Allah, dan semoga itu menjadi takdir yang indah bagimu.
Tanya : aamiiin...takdir
sumber : http://cahaya-semesta.com
Posting Komentar