Apa yang dimaksud dengan mencari uang versus membuang uang?
Mencari uang adalah, waktu yang kita gunakan untuk bekerja dan mendapatkan penghasilan, dimana penghasilan tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari maupun untuk disimpan dan dipergunakan pada saat diperlukan.
Membuang uang adalah, waktu dimana kita tidak menghasilkan uang namun kita tetap harus menggunakan uang untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari bahkan untuk kebutuhan-kebutuhan yang tidak kita duka/mendadak (mis: sakit).
Berapa Lama?
Banyak kita melihat beragam pekerjaan yang dilakukan oleh beragam manusia baik tua muda bahkan anak-anak disaat mereka seharusnya sekolah dan seringkali kita bertanya, “Berapa lama saya akan bekerja?”. “Sampai kapan saya harus bekerja?”.
Kita tidak tahu sampai kapan kita harus bekerja, mungkin hanya beberapa tahun, mungkin berpuluh-puluh tahun atau bahkan seumur hidup, kita harus terus bekerja. Tetapi yang pasti, pada usia 55 tahun atau mungkin 65 tahun kita sudah memasuki usia pensiun.
Seandainya kita mulai bekerja pada usia 25 tahun dan pension pada usia 55 tahun, maka kita harus bekerja selama 30 tahun. Masa 30 tahun inilah yang kita namai sebagai Masa Mencari Uang.
Setelah memasuki usia pensiun maka kita akan memasuki Masa Membuang Uang.
Berapa lama kita harus membuang uang? Kita abaikan berapa lama kita harus membuang uang. Kita tidak pernah tahu berapa lama lagi kita hidup. Mungkin beberapa orang dapat memperkirakan, namun mereka hanya memperkirakan saja.
Seandainya kita umpamakan bahwa rata-rata kehidupan berkisar berusia 85 tahun hinga 95 tahun, dan kita jadikan contoh hingga usia 85 tahun. Maka sejak kita masuk masa pensiun 55 tahun hingga kita berusia 85 tahun adalah 30 tahun. Masa 30 tahun inilah yang kita namai sebagai Masa Membuang Uang.
Berapa Besar?
Berapa besar, atau berapa banyak uang yang akan kita hasilkan? Penghasilan setiap orang berbeda-beda. Ada yang banyak dan ada pula yang sedikit. Lalu, berapa besar uang yang kita hasilkan tersebut akan digunakan?
Kebutuhan yang mendasar adalah kebutuhan hidup seperti sandang, pangan dan papan. Kebutuhan lain adalah untuk biaya pendidikan anak-anak. Kebutuhan tambahan lain adalah kebutuhan sekunder seperti membeli barang mewah, kendaraan bahkan rumah. Apakah ini cukup besar? Sangat Besar.
Biaya untuk memenuhi kebutuhan ini diambil dari penghasilan kita saat kita masih bekerja (Masa Mencari Uang).
Pertanyaannya kemudian adalah bagaimana setelah kita memasuki masa pensiun (Masa Membuang Uang). Pada masa dimana kita tidak produktif lagi dan penghasilan kita jauh berkurang bahkan mungkin tidak ada sama sekali. Apakah kebutuhan hidup kita tidak diperlukan lagi? Apakah kita tidak memerlukan biaya bila kita sakit?. Sedangkan kita tahu, bila usia telah menginjak 60 tahun maka kondisi tubuh kita sudah tidak prima lagi. Tidak sekuat seperti dahulu lagi. Bila kondisi seperti ini, apakah biaya yang diperukan tidak besar? Besar…, bahkan sangat besar.
Selama 30 tahun Masa Membuang Uang, kita tidak berpenghasilan lagi, namun kita tetap harus mengeluarkan uang yang sama bahkan lebih besar lagi apabila menderita sakit, lantas apa solusinya?
Kemana menyimpan?
Bila melihat keatas maka kita harus mempersiapkan dana untuk 30 tahun setelah kita memasuki masa pensiun. Lalu kita simpan dimana sebagian penghasilan kita? Banyak alternatif yang dapat dilakukan, seperti deposito, reksadana, PIA (Prulink Investor Account) , perusahaan investasi lainnya. Namun kita juga tahu bahwa pengelolaan dana tersebut merupakan pengelolaan jangka menengah.
Lalu, bagaimana dengan jangka panjang kehidupan kita? Kemana kita menyimpan/menabung untuk persiapan jangka panjang tersebut.
Beberapa program investasi dan proteksi untuk diri kita dapat dipelajari seperti, PIA (Prulink Investor Account), PAA Syariah bahkan terdapat pula program menabung untuk Naik Haji dan program Tabungan Pendidikan.
Manfaat
Apasih manfaat menabung dan mengikuti program-program tersebut diatas?
Bila kita mengingat bahwa sebelumnya telah dibahas, setelah memasuki usia pensiun maka kita akan Membuang Uang. Pada usia ini kita tidak lagi memiliki penghasilan namun tetap harus memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan berjaga-jaga karena kondisi fisik kita tidak sehebat dulu lagi.
Bahkan sebuah kenyataan bahwa setiap orang akan mengalami yang namanya sakit, yang ringan sekalipun. Tidak dapat dipungkiri pula bila kita terkena gigitan nyamuk yan kecil ada kemungkinan kita akan terkena penyakit demam berdarah. Belum bahaya kecelakaan yang mengintai kita, bahkan di rumah sekalipun kia dapat mengalami kecelakaan (terpeleset di kamar mandi misalnya)
Jadi dana yang kita tabungkan melalui program-program tersebut ibarat perahu sekoci, tidak dipandang saat kita sakit namun sangat berguna bila terjadi hal yang tidak diinginkan. Dipandang tidak berguna saat sekarang, akan sia-sia mencari bila terjadi sesuatu namun belum memilikinya.
Maka tidak kalah penting dan berguna bila kita mulai mempersiapkannya atau bahkan memilikinya sekarang.
Posting Komentar