Beberapa jam lagi tepatnya tanggal 06 Desember 2009 usiaku menginjak umur 21 tahun. Selayaknya sebagai hamba Allah SWT, saya bersyukur kepadaNYA akan usia yang diberikan dengan segala nikmatnya selama ini. Beberapa hari ini saya merenung sejauh ini apa saja yang telah saya lakukan, sejauh ini seberapa besar kemanfaatan diri ini bagi lingkungan sekitar, seberapa jauh perintah-perintahNya yang telah aku tegakkan dengan benar atau bahkan seberapa jauh aku telah meninggalkan perintah-perintahNYA...
jika berbicara masalah merenung umur saya teringat sepenggal puisi dari blog seseorang yang pernah saya jumpai
batas hidup dan mati itu sangat tipis .......
di manakah kita : saat ajal datang menjemput
sedang apakah kita : saat malaikat Izrail datang memanggil
ke manakah kita : setelah dunia ini merampas kebahagiaan kita
ke manakah kita : saat jasad mulai rapuh digerus binatang tanah
surga atau neraka?
keimanan kita yang akan menolong
amal kita yang akan membantu
iman kepada Allah Swt
beramal shaleh atas petunjukNya
batas hidup dan mati itu sangat tipis : memang begitu adanya
Juga kutipan renungan dari catatan seorang hamba Allah SWT di blog sebelah yang saya lewati :
Allah SWT berfirman; “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati….” (QS. Al-Imran :185) Perjalanan ini adalah menuju akhirat. Suatu perjalanan yang kita mohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar berakhir pada kenikmatan surga. Bukan neraka. Karena keagungan perjalanan menuju hari akhir inilah Rasulullah bersabda: “Seandainya kalian mengetahui apa yang kuketahui, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis.” (Mutaffaqun ‘alaih).
Jika kita mengetahui hakekat ajal yang akan menjemput kita dan kedahsyatan alam kubur, kegelapan hari kiamat dan segala kesedihannya, shirot (titian) dan segala rintangannya, surga dengan segala kenikmatannya, niscaya akan memberikan motivasi kepada kita untuk mengadakan perubahan.
Berubah dari kefasikan dan kekafiran menjadi keimanan, dari kemunafikan menjadi istiqamah, dari keraguan menjadi keyakinan, dari kesombongan menjadi ketawadhu’an, dari rakus menjadi rasa syukur dan sederhana, dari pemarah dan pendendam menjadi kasih sayang dan memaafkan, dari kelicikan dan kesewenangan menjadi kejujuran dan keadilan, dari kedustaan menjadi kebenaran.
--------------------
ya Allah ya Rabbi
Sudah hampir 1/3 dari usia kekasihMu Baginda rasulullah SAW yang tela aku lalui, begitu banyak khilaf, begitu banyak salah, begitu banyak larangan-laranganMu yang aku langgar... begitu banyak dosa yang telah kulakukan... kadang mata ini merasa tidak ada yang melihat, padahal Engkau maha melihat...
ya Allah ya Rabbi
Aku takut dikala malaikatmu datang aku sedang ingkar atau bahkan aku sedang lalai dari mengingatmu...
Aku takut menjadi hamba-hambamu yang engakau Murkai...
ya Allah ya Rabbi
jadikanlah sisa-sisa umurku, menjadi umur yang memberi kemanfaatan pada diriku, keluargaku, dan umat seluruh alam
ya Allah ya Rabbi
Aku rindu, aku rindu, aku rindu bermunajat padaMu, aku rindu beristigfar padaMu... aku rindu padaMU ya Allah... gunakanlah, matikanlah aku dalam membela agamamu...
aku sadar hanya satu kebahagian yang benar-benar aku rasakan, kebahagiaan ketika keluar dijalanMu... menegakkan kalimat Liillakalimatillah....
ya Allah ya Rabbi
Ampunilah aku ya Allah... ampunilah segala dosaku ya Allah... begitu banyak dosa hamba ya Allah... ampunilah hamba ya allah... ampuni hamba ya Allah...
Dan saya hanya bisa mengamini semua doa jang engkau pantjatkan...
BalasHapusSalam Sukses,
Arief Maulan
Amin ya Allah...
BalasHapus