INTERGRANULAR CORROSION


Umum
           Di lingkungan sehari-hari banyak terdapat proses kimiawi yang terjadi. Salah satu proses kimiawi yang terjadi adalah proses korosi. Beberapa macam jenis korosi sangat mudah untuk dikenal dan ada juga sangat susah untuk dikenali. Jenis korosi dapat diklasifikasikan menjadi beberapa macam, diantaranya adalah:
·           Uniform attack
·           Galvanic Corrosion
·           Crevice Corrosion
·           Pitting Corrosion
·           Intergranular Corrosion
·           Selective Leaching
·           Erosion Corrosion
·           Stress Corrosion
·           Fatigue Corrosion
·           Biological Corrosion
           Klasifikasi diatas dapat mempermudah membedakan macam-macam korosi yang terjadi. Salah satu jenis korosi yang akan dibahas adalah Intergranular Corrosion.
Definisi
Intergranular corrosion merupakan jenis korosi yang sangat merugikan, karena bentuk dari jenis korosi tidak dapat dilihat secara langsung. Korosi ini hanya dapat dilihat melalui uji lab. Intergranular corrosion disebabkan karena susunan kristal pada suatu atom material mengalamai kekosongan maka akan berakibat mudahnya material mengalami korosi. Hal ini disebabkan adanya difusi media korosi logam yang meningkat sehingga media korosif dapat masuk kedalam grain boundary.

Gambar 1. Contoh gambar korosi intergranular. (www.efestus.just.edu)
Mekanisme
Korosi ini termasuk korosi yang disebabkan oleh perubahan sifat metalurgi, dimana ketika austenic SS berada pada temperature 425-850 oC (temperatur sensitasi) atau ketika dipanaskan dan dibiarkan mendingin secara perlahan (seperti halnya sesudah welding atau pendinginan setelah annealing) maka karbon akan menarik krom untuk membentuk partikel kromium karbida (chromium carbide) di daerah batas butir (grain boundary) struktur SS. Formasi kromium karbida yang terkonsentrasi pada batas butir akan menghilangkan/ mengurangi sifat perlindungan kromium pada daerah tengah butir. Sehingga daerah ini akan dengan mudah terserang oleh korosi. Secara umum SS dengan kadar karbon < 2 % relative tahan terhadap korosi ini. Ketidak sempurnaan mikrostruktur ini diperbaiki dengan menambahkan unsur yang memiliki afinitas (daya tarik) terhadap Karbon lebih besar untuk membentuk karbida, seperti Titanium (misal pada SS 321) dan Niobium (misal pada SS 347).
..................
Selengkapnya silahkan Download



 Selamat Menikmati


 



Artikel Terkait:

Posting Komentar

0 Comment:

Posting Komentar