10 Kiat Bisa Tidur di Kantor


Walaupun tidur di jam kantor, terbukti meningkatkan produktivitas, tapi tidak semua boss memberi ijin. Kamera punya 10 kiat mencari waktu dan tempat untuk bobo di jam kerja.


Organisasi Tidur Siang Dunia menyatakan tidur setengah jam di tengah kesibukan kerja, bisa meningkatkan prestasi sampai 20%. Bahkan di Jerman, hal ini sudah dijalankan, di berbagai instansi. Walaupun diyakini bisa meningkatkan prestasi, tetapi secara luas masih saja tidak banyak yang memberi ijin karyawan bobo siang hari.

Diam-diam
Kalau tidak bisa dipaksakan secara aturan, bagaimana kalau diam-diam? Untuk kawan yang bekerja di instansi yang tidak membolehkan kita tidur siang atau BBS (bobo-bobo siang) maka Kamera menemukan kiatnya. Situs Belanda zeepvrij.nl memberi 10 tips untuk bisa tidur di kantor secara nyaman dan tidak menganggu orang lain.

Syarat Dasar
Pertama ada syarat mendasar. Usahakan kamu menjadi orang yang tidak mencolok, tidak dicari dan tidak dicintai. Sebab ketika kamu sedang bobo, tidak akan ada yang akan kehilangan dan mencari. Tidak ada yang akan meminta tandatangan, atau mengajak bareng. Usahakan tidak ada yang tahu apa yang sedang kerjakan. Kalau semua itu sudah oke, tinggal mencari lokasi yang nyaman untuk bobo. Simak 9 kiat selanjutnya.

Jangan Ngorok!

Di kantor-kantor besar biasanya punya banyak tempat seperti kamar kecil, kamar ganti pakaian. Cari lokasi yang tidak semua orang masuk umpamanya toilet perempuan di bagian IT. Bawa bantal dan bobo dengan santai. Awas, jangan ngorok!

Kamar Direksi
Untuk kaum pemberani, silakan coba bobo di kamar direksi yang sedang kosong. Kamar itu seringnya ditinggal si empunya. Direktur kerap kali tugas di luar, rapat atau mungkin juga sedang tidur. Keuntungan dari kamar direktur adalah mebelnya bagus dan tempatnya nyaman.
Ruang Sholat
Tempat sholat atau semedi juga menawarkan ruang tenang dan bersih. Itu sudah cukup memadai! Katakan pada kawan-kawan bahwa mereka bisa masuk neraka, kalau melaporkan kita sedang bobo.

Kunci Cadangan
Lakukan pengamatan lokasi di kantor. Pasti ada saja, satu tempat yang hanya dipakai oleh orang-orang cleaning service atau montir. Sogok, rayu atau apa lah dia, supaya mau menyerahkan satu kunci cadangan pada kita. Supaya kita bisa mengunci dari dalam.

Tempat Adem
Kalau sedang musim panas, bisa juga mencari tempat adem rerumputan di bawah pohon rindang dekat kantor. Kalau di kantor belum ada tempat itu, usulkan saja ke bos untuk memasang kursi-kursi santai di luar.

Mata Melotot, Mulut Nutup
Bisa juga tetap tidur di kursi tempat kerja. Beli kaca mata gelap, dan sticker mata. Tempelkan sticker mata melek di mata kamu dan pakai kaca mata gelap. Kalau sulit menemukan sticker macam itu, bisa juga membuat foto mata kamu dan diprint di atas kertas sticker. Tapi usahakan, atau latih tidur dengan mulut tertutup. Karena kalau mulut terbuka, dan mata tampak melotot, nanti orang lain bisa kira kita meninggal di tempat. Kalau kebetulan kursinya dekat jendela, bisa diputar seakan kita sedang menikmati panorama.

Sakit Parah
Bagi kawan yang sudah biasa membual, bisa juga mengatakan bahwa kamu menderita penyakit parah, sehingga butuh banyak tidur siang hari. Kalau diminta keterangan dokter, cari saja dokter yang bisa disogok dan mengeluarkan keterangan itu.

Di Mobil
Cara lain adalah tidur di mobil, dengan kaca gelap orang tidak bisa melihat kita sedang tidur. Kalau tidak punya mobil, pinjam punya teman dan sandarkan joknya jadi tempat tidur.

Lawan!

Mungkin sebagai saran ke sepuluh. Lakukan secara terang-terangan. Hapuskan Tabu, Gelar aksi demo! Tuntut tempat tidur di kantor. Mobilisasi kawan-kawan kerja, hubungi bagian Serikat Buruh. Seseorang harus memulai langkah ini, kenapa kamu tidak menjadi yang pertama!!

Tentu saja BBS atau tidur siang ini harus diimbangi dengan pembuktian kebenaran penelitian itu. Prestasinya harus meningkat. Jangan sampai kesempatan tidur siang disalahgunakan karena keseringan begadang. Apalagi kalau ramai-ramai dan mencari lawan! Semoga sukses dalam karir! 


Artikel Terkait:

Posting Komentar

0 Comment:

Posting Komentar