Kebahagiaan apakah yang kau Cari????

 Motivasi "Kebahagiaan apakah yang kau Cari????"

Kemarin, 13 Maret 2011 secara resmi Sarjana Teknik (ST) dari ITS (Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya) bersandingan dengan namaku yang selama ini masih single, hehehehe, jadinya Syamsul Bachri Usman ST. Maaf, bukan maksudnya sombong atau apalah, saya hanya ingin berbagi kebahagiaan. Sebuah momen yang saya harap akan terulang untuk berikutnya suatu hari nanti untuk tingkat yang lebih tinggi tentunya.
Ada banyak senyum bahagia yang terlepas dari para wisudawan ke-102 ITS kemarin. Tapi sudahlah bukan perkara wisuda yang ingin saya bahas dipostingan kali ini. Tapi saya ingin membahas masalah "Kebahagiaan".

Jika ditanya masalah kebahagian, maka umumnya akan muncul dibenak kita, "saya akan bahagia jika memiliki perusahaan dengan omset yang besar, istri yang cantik, bisa terbang kemana-mana dengan jet pribadi, dll ". Yang perlu dipertanyakan, apakah benar semua itu cukup untuk mendatangkan kebahagian kepada kita? apakah seseorang yang miskin, kemudian tinggal dirumah yang kumuh, itu tidak bahagia? :-)



Jika anda datang kepada seorang pebisnia kaya dan anda tanyakan "bagaimana keadaan bisnis bapak hari ini?" kemungkinan besar dia akan menjawab, "Baik sekali omset meningkat, tapi saya masih harus berbenah dibeberapa sisi" atau "Alhamdulillah, jauh lebih baik dari kemarin, jika saya berbenah dibeberapa sisi lagi, InsyaAllah hasilnya akan lebih baik lagi". Mungkin juga dia akan menjawab  "Jelek sekali, omset menurun drastis, saya pusing memikirkannya" atau "Alhamdulillah, saya banyak belajar atas kondisi saat ini, ternyata keputusan saya yang ini dan itu salah, sehingga omset menurun".

Bedakanlah dua jawaban diatas, apa ada perbedaan yang anda rasakan?
iya tentunya , jawaban pertama dari setiap 2 jawaban diatas pasti keluar dari mulut seseorang yang wajahnya cenderung kelihatan susah. Namun, sebaliknya jawaban lainnya diatas, menunjukkan rasa bahagia (syukur) yang dimiliki si pemilik jawaban. Lalu apa dong, maksudnya bahagia kalau begitu?

Sahabat-sahabatku yang berbahagia... bahagia bukanlah ketika kita memiliki harta yang banyak, jabatan yang tinggi, tabungan diberbagai bank dengan nilai yang besar. Namun bahagia akan kita dapatkan melalui cara pandang kita terhadap masalah ataupun situasi yang sedang kita hadapi. Tidak sedikit orang yang kaya secara materi, tidak bisa tidur pulas seperti (maaf) seorang anak jalanan yang tidur setelah capek mengais rezeki seharian. Tidak sedikit orang yang tiap hari bisa makan diberbagai restoran yang ia suka, tapi ia tidak lebih tahu nikmatnya makan dibanding seseorang yang hanya bisa makan nasi raskin yang ditemani tempe dan tahu saja.



Cara pandang kita terhadap suatu perkara, mempengaruhi akan tindakan atau sikap yang akan kita ambil untuk perkara tersebut. Jadi sahabatku, janganlah kita tertipu dengan perhiasan-perhiasan hidup kita didunia ini, tapi pahamilah hakekat kebahagian itu sendiri. Anda akan jauh bahagia jika anda bisa berbagi, anda akan bahagia jika anda bisa berbaur bersama lingkungan anda, anda akan bahagia jika anda, jika anda, jika anda memandang semua manusia adalah sama-sama memiliki hak yang sama untuk mendapat kebahagian.

Selamat Beraktifitas dihari ini, tebarkanlah senyum kebahagian itu kepada semua orang... dan Sukses untuk kita bersama!!!

Bahagia bukanlah ketika kita memiliki harta yang banyak, jabatan yang tinggi, tabungan diberbagai bank dengan nilai yang besar. Namun bahagia akan kita dapatkan melalui cara pandang kita terhadap masalah ataupun situasi yang sedang kita hadapi.


Artikel Terkait:

9 komentar:

  1. wuish....ST mi... selamat nah.... :D

    BalasHapus
  2. @Skydrugz... terima kasih ya mas..:-)

    BalasHapus
  3. Betapa bahagianya ketika satu malam kita mengetik,meski bayak kopasnya,setelah diposting ada komentar masuk.Kebahagianku pagi ini sahabatku adalah komentar Mas,makasih terhingga,salam sukses!

    BalasHapus
  4. Senyum yg kita tebarkan kepada sesama dg lepas dan ikhlas, terbias dari jiwa yg diliputi rona bahagia nilai nya melebihi harta yg kita dermakan dgn setengah hati...!

    BalasHapus
  5. @Er'end... begitu juga saya betapa senangnya ketika membaca komentar dari mas...

    @Anonim.. iya sepakat sekali

    BalasHapus
  6. selamat ya sul...
    yap bener bgt kebahagiaan itu tidak bisa diukur dengan materi...
    misalnya saja ada seorang wanita yang menikah dgn pria yang kaya raya tidak kurang satu apapun tetapi hanya utk makan malam dgn istrinya saja dia tidak pnya waktu krna alasan pekerjaan yang banyak. lalu yang kedua wanita yang menikah dgn pria sederhana cukup materi, tetapi dia msh punya waktu utk bercengkrama dgn keluarga...
    tentunya lebih berbahagia wanita kedua...
    hmm...semoga kita smua termasuk k dlm orang2 yang berbahagia... :)

    BalasHapus
  7. @Chayi... Iya chay, dan betapa bahagianya bila suaminya sudah kaya terus punya banyak waktu untuk sang istri, :-)...

    Terima kasih atas kunjungannya yach, jangan bosan-bosan berkunjung disini

    BalasHapus
  8. mantap motivasinya, terima kasih

    BalasHapus