Kesedihan telah Memutuskan Jantungnya

 Kisah Islami "Kesedihan telah Memutuskan Jantungnya"

Ibnu Jauzi rahimahullah menceritakan dari Shalih bin Khalifah al-Kufi. Dia berkata, “Aku mendengar Sufyan ats-Tsauri mengatakan bahwa sesungguhnya para qari` (pembaca Al-Qur’an) yang jahat telah menjadikan Al-Qur’an sebagai tangga untuk mendapatkan dunia. Mereka berkata, ‘Kita datangi para pemimpin, lalu kita lapangkan kesulitan yang mereka rasakan, dan kita berbicara tentang harta-harta yang ditahan dari hak-haknya.’”
Ali bin Hamzah keponakan Sufyan ats-Tsauri berkata, “Aku pernah membawa air seni Sufyan ats-Tsauri kepada seorang penghuni gereja yang ahli kimia. Dia tak pernah keluar dari gerejanya. Aku perlihatkan kepadanya air seni itu.”
Dia berkata, “Ini bukan air seni seorang muslim.”
“Demi Allah, bahkan dia seorang muslim yang paling mulia,” kataku.
“Aku akan datang bersamamu (menemui Sufyan),” katanya.
Setelah sampai di rumah, aku berkata pada Sufyan, “Dia sendiri yang ingin datang ke tempatmu.”
“Persilakan dia masuk!” kata Sufyan.
Aku lalu mempersilakan laki-laki itu masuk. Ketika dia masuk, keringat bercucuran di wajahnya lalu dia keluar lagi.
“Apa yang kau lihat?” tanyaku padanya.
“Aku tak mengira bahwa dalam Islam ada orang seperti ini. Ini laki-laki yang kesedihan telah memutuskan jantungnya.”
Yusuf bin Asbath berkata, “Sufyan ats-Tsauri, kalau sudah bertafakur maka air seninya akan berdarah.”
Abdurrahman bin Mahdi berkata, “Sufyan ats-Tsauri pernah bermalam di rumahku. Ketika dia merenung lebih dalam, dia akan menangis. Lalu seseorang bertanya kepadanya, ‘Wahai Abu Abdillah, kau seperti orang yang banyak dosa.’”
Sufyan mengangkat sesuatu dari tanah, lalu berkata, “Demi Allah, sungguh dosaku lebih enteng bagiku, akan tetapi aku khawatir imanku tercabut sebelum aku mati.”
Begitulah orang-orang yang mengenal Allah swt., dan selalu takut pada kengerian hari Kiamat, serta senantiasa berpikir tentang kekuasaan Allah, menjaga hukum-hukum Allah, takut kepada azab-Nya, dan mengharapkan rahmat-Nya.


Artikel Terkait:

Posting Komentar

0 Comment:

Posting Komentar