Kini usaha jamur tiram makin menjamur, karena mudahnya cara budidaya jamur tiram, harga jual yang stabil serta permintaan yang terus meningkat menjadi salah satu faktor banyaknya bermunculan petani jamur tiram. Penampilannya yang putih bersih dan menarik menjadi daya tarik tersendiri. Rasanya juga sangat enak, hampir seperti daging ayam .
Cerahnya prospek usaha budidaya jamur ini ternyata menciptakan peluang usaha bagi banyak orang. Sebutlah Rosdiyanti, disela-sela kesibukannya sebagai guru SD yang cukup favorit di kecamatan Gombong kabupaten Kebumen, dia masih menyempatkan waktunya untuk membudidayakan jamur tiram ini.
Walaupun usahanya masih dalam skala kecil, namun sudah dapat memberikan tambahan penghasilan buatnya. “Budidaya jamur tiram tergantung modal, bisa dibuat kecil juga bisa dibuat besar, tergantung skala produksinya, ” ungkapnya.
Memang benar begitulah adanya, banyak pembudidaya jamur tiram di daerah tertentu yang omsetnya bisa mencapai puluhan juta. Hanya beberapa bulan sudah bisa balik modal.
Awal mula Rosdiyanti memulai usaha budidaya jamur tiram ini disebabkan karena dia sangat suka mengkonsumsi jamur tiram tersebut. Kemudian dia melakukan survei ke salah satu pembudidaya jamur tiram di daerahnya untuk mempelajari bagaimana cara membudidayakan jamur tiram tersebut.
Tidak hanya berhenti sampai disitu, Rosdiyanti juga melakukan survei ke pembudidaya jamur tiram yang skala produksinya lebih besar. Di tempat itulah dia membeli bibit jamur. Bibit jamur yang dia beli bisa tahan lebih lama, walaupun tidak langsung digunakan.
Konsumen
Mengkonsumsi jamur tiram secara rutin dapat menghancurkan sel kanker. Jamur tiram juga memiliki kandungan protein yang tinggi, sehingga banyak dicari orang. Hampir semua orang menjadikan jamur tiram sebagai salah satu bahan makanan yang memiliki banyak manfaat. Jamur tiram juga sering dicari konsumen kaum vegetarian, mereka menjadikan jamur tiram sebagai pengganti daging. Disamping konsumen dari rumahan, jamur tiram juga banyak dicari para pemilik restoran maupun usaha makanan yang menggunakan jamur tiram sebagai bahan utama usaha mereka. Karena tidak semua pengusaha kuliner jamur membudidayakan jamur tiram secara langsung, keterbatasan lahan membuat mereka lebih memilih untuk mencari pemasok jamur tiram.
Proses ProduksiMengkonsumsi jamur tiram secara rutin dapat menghancurkan sel kanker. Jamur tiram juga memiliki kandungan protein yang tinggi, sehingga banyak dicari orang. Hampir semua orang menjadikan jamur tiram sebagai salah satu bahan makanan yang memiliki banyak manfaat. Jamur tiram juga sering dicari konsumen kaum vegetarian, mereka menjadikan jamur tiram sebagai pengganti daging. Disamping konsumen dari rumahan, jamur tiram juga banyak dicari para pemilik restoran maupun usaha makanan yang menggunakan jamur tiram sebagai bahan utama usaha mereka. Karena tidak semua pengusaha kuliner jamur membudidayakan jamur tiram secara langsung, keterbatasan lahan membuat mereka lebih memilih untuk mencari pemasok jamur tiram.
Budidaya jamur tiram tidak membutuhkan peralatan yang rumit. Media tanam yang disebut dengan baglog juga dapat dibuat dengan mudah. Ada beberapa cara yang digunakan para pembudidaya jamur tiram untuk membuat baglog ini. Namun pada dasarnya, perlakuannya sama.
Bahan baku untuk membuat baglog adalah serbuk gergaji, bekatul, kapur, air, polybag, cincin bambu, plastik, kapas dan karet penutup dan bibit spora. Untuk komposisinya, 70 kg serbuk gergaji dicampur dengan 12 kg bekatul, 1 kg kapur serta 17 kg air, kemudian diaduk hingga merata.
Kemudian bahan baku sebanyak 900 gr tersebut dimasukkan kedalam polybag, dikancing dengan cincin bambu, ditutup dengan plastik dan diikat dengan karet sehingga membentuk seperti tutup botol (baglog). Langkah ini disebut dengan proses pengompotan.
Setelah pengompotan, proses sterilisasi siap dilakukan, yaitu dengan cara memanaskan baglogdalam autoclave bertekanan 1,5 – 2,5 bar atau suhu 200 derajat celcius selama 2 jam. Dalam melakukan porses sterilisasi ini, Rosdiyanti hanya menggunakan drum bekas oli yang telah dibersihkan.
Baglog dimasukkan kedalam drum tersebut dengan posisi terbalik agar kadar air tidak bertambah. Kemudian dilakukan proses pengukusan selama 8 jam diatas tungku kayu bakar. Setelah itu baglog didinginkan dalam ruangan selama 12 jam
Langkah selanjutnya adalah proses penanaman bibit, yaitu memasukan bibit spora kedalam lubang baglog lalu diratakan, kemudian disumbat dengan kapas dan diikat kembali dengan plastik dan karet.
Baglog disimpan dalam ruang pemutihan sehingga terjadi penyebaran bibit spora dari bagian atas baglog ke bagian bawahnya. Hal ini menyebabkan baglog yang pada awalnya berwarna cokelat berubah menjadi putih.
Dalam waktu 3 minggu spora telah menyebar lebih dari 3/4 baglog. Baglog siap dipindahkan ke rak pertumbuhan, ditata menumpuk dan disiram dengan menggunakan sprayer 2 kali sehari. Satu sampai dua minggu berikutnya jamur tiram tumbuh dan siap untuk dipanen.
Tempat Produksi
Ruangan produksi jamur tiram atau yang biasa disebut dengan kumbung yang digunakan Rosdiyanti mempunyai luas 2 x 6 m. Untuk ruangan dengan ukuran tersebut, Rosdiyanti bisa menampung kurang lebih 1200 baglog.
Ruangan produksi jamur tiram atau yang biasa disebut dengan kumbung yang digunakan Rosdiyanti mempunyai luas 2 x 6 m. Untuk ruangan dengan ukuran tersebut, Rosdiyanti bisa menampung kurang lebih 1200 baglog.
Kumbung milik Rosdiyanti terbuat dari bilah bambu (gedek/bilik). Pertimbangannya adalah biaya pembuatannya murah. Tapi yang terpenting adalah kumbung dari bilah bambu ini ideal untuk pertumbuhan jamur karena mirip dengan habitat aslinya di hutan, yaitu intensitas matahari rendah dengan kelembaban yang tinggi.
Atap kumbung ini bisa menggunakan bilah bambu (gedek) atau genting. Yang penting baglogtidak terkena curah hujan dan matahari secara langsung. Diakuinya, jika cuaca terlalu panas maka diperlukan perawatan yang ekstra keras agar pertumbuhan jamur tetap baik.
Pemasaran
Pembeli jamur tiram hasil budidayanya memang baru berkisar didalam wilayah tempat tinggalnya. Kebanyakan adalah rumah makan, catering atau konsumen yang membeli langsung untuk konsumsi rumah tangga.
Pembeli jamur tiram hasil budidayanya memang baru berkisar didalam wilayah tempat tinggalnya. Kebanyakan adalah rumah makan, catering atau konsumen yang membeli langsung untuk konsumsi rumah tangga.
Walaupun banyak terdapat pembudidaya jamur tiram di daerah tempat tinggalnya, namun tidak menjadi soal baginya untuk memasarkan jamur tiram ini. Hal ini disebabkan karena jumlah kebutuhan pasar jauh lebih besar dibandingkan dengan jumlah produksi yang ada.
Menurut Rosdiyanti, permintaan jamur tiram ini dari hari ke hari terus meningkat. Dia biasa menjual jamur tiram segar dengan harga 8 ribu per kilo dengan sistem delivery order. Jamur tiram dijual dalam kemasan plastik 0,5 mm dengan berat 200 gr atau langsung dimasukan kedalam kantong plastik kecil apabila pesanannya 500 gr.
Kendala usaha
Setiap usaha pasti memiliki kendala, termasuk usaha budidaya jamur tiram ini juga memiliki kendala dalam menjalankannya. Salah satu kendalanya yaitu perawatan jamur yang kurang tepat akan mengakibatkan jamur tumbuh tidak maksimal, misalnya saja bila kumbung jamur kurang udara maka pertumbuhan jamur juga kurang baik. Pemanenan jamur yang tidak sampai akarnya juga akan menghambat jamur untuk tumbuh kembali. Selain itu jika keadaan kubung jamur kurang bersih dapat memancing serangan hama atau serangga, dan tumbuhnya penyakit jamur lain yang menghambat pertumbuhan jamur tiram.
Setiap usaha pasti memiliki kendala, termasuk usaha budidaya jamur tiram ini juga memiliki kendala dalam menjalankannya. Salah satu kendalanya yaitu perawatan jamur yang kurang tepat akan mengakibatkan jamur tumbuh tidak maksimal, misalnya saja bila kumbung jamur kurang udara maka pertumbuhan jamur juga kurang baik. Pemanenan jamur yang tidak sampai akarnya juga akan menghambat jamur untuk tumbuh kembali. Selain itu jika keadaan kubung jamur kurang bersih dapat memancing serangan hama atau serangga, dan tumbuhnya penyakit jamur lain yang menghambat pertumbuhan jamur tiram.
Kunci Sukses
Tiga faktor penting yang mempengaruhi hasil panen jamur antara lain, yang pertama memilih bibit yang berkualitas. Yang kedua proses pembuatan baglog dengan sterilisasi yang cukup dan komposisi campuran yang baik, agar mieslium dapat tumbuh dengan baik serta tidak terganggu serangga ataupun jamur lain. Dan yang terakhir yaitu suhu di dalam kubung yang seimbang, sehingga jamur dapat menghasilkan panen yang maksimal. Cukup mudah bukan???? Bagi pencari usaha, mungkin peluang bisnis jamur dapat dicoba. Sukses selalu untuk usaha Anda.
Tiga faktor penting yang mempengaruhi hasil panen jamur antara lain, yang pertama memilih bibit yang berkualitas. Yang kedua proses pembuatan baglog dengan sterilisasi yang cukup dan komposisi campuran yang baik, agar mieslium dapat tumbuh dengan baik serta tidak terganggu serangga ataupun jamur lain. Dan yang terakhir yaitu suhu di dalam kubung yang seimbang, sehingga jamur dapat menghasilkan panen yang maksimal. Cukup mudah bukan???? Bagi pencari usaha, mungkin peluang bisnis jamur dapat dicoba. Sukses selalu untuk usaha Anda.
Analisa Ekonomi
Modal awal
Pembuatan kubung 2x6 m dengan biaya Rp 70.000,00/m2
( @ 70.000,00 x 12 m2 ) Rp 840.000,00
( Diperkirakan kubung tahan untuk pemakaian 3 tahun = 36 bulan,
kubung mengalami penyusutan biaya 1/36 x Rp 840.000,00 = Rp23.300,00/bulan )
Pemasukan satu periode budidaya ( ± 4 bulan )
Omset penjualan baglog 1000 baglog
( @ 2.000,00 x 1000 ) Rp 2.000.000,00
Omset penjualan jamur
( @ 8.000,00 x 0,4 kg x 1000 ) Rp 3.200.000,00 +
Total pemasukan Rp 5.200.000,00
Pengeluaran
Bahan baku Rp 1.000.000,00
Biaya perawatan Rp 180.000,00
Gaji pegawai ( @ 500.000,00 x 4 bl ) Rp 2.000.000,00
Bensin Rp 100.000,00+
Total pengeluaran Rp 3.280.000,00
Keuntungan bersih
Rp 5.200.000,00 - Rp 3.280.000,00 = Rp 1.920.000,00
Peluang bisnis jamur tiram yang cukup besar, menjadi daya tarik para pencari usaha untuk mencoba membudidayakan jamur. Semoga usaha jamur tiram ini, dapat menjadi salah satu peluang usaha yang tepat bagi Anda. Salam sukses.
sumber : bisnisukm.com
Posting Komentar