Demikian ungkap para pakar dari Universitas Buckinghamshire Chilterns, Inggris, setelah melakukan penelitian atas sejumlah relawan seperti dimuat dalam situs stasiun televisi BBC Kamis (8/1), sebagaimana diberitakan harian Sinar Harapan.
Saat mempresentasikan temuan mereka di Konfrensi Komunitas Psikologi Inggris, para peneliti mengungkapkan bahwa tekanan darah 48 relawan dipantau melalui monitor sebelum mereka membaca e-mail.
Tekanan darah mereka berjalan normal saat menerima surat dari teman atau dari orang lain. Namun begitu mereka membaca surat dari atasan yang bernada mengancam rata-rata tekanan darah mereka langsung naik.
"Peningkatkan tertinggi terlihat saat para peserta membuka e-mail yang isinya berupa ancaman dan ditulis oleh rekan kerja yang posisinya lebih tinggi," kata Howard Taylor, salah satu peneliti.
Berdasarkan penelitian tersebut ketua tim peneliti, Professor Cary Cooper, menyarankan kepada para atasan untuk tidak menggunakan e-mail saat hendak memberi teguran kepada bawahan. (GCM/*)
Posting Komentar