Semua Berawal dari Keluarga


Keinginan ku menulis tentang hal ini timbul ketika seorang ibu dari teman baikku bertanya seraya memberikan sebuah statement yang intinya menyatakan bahwa “Seorang Anak akan baik hasilnya jika ia masuk pesantren atas kemauannya sendiri tapi bukan kemauan orang tuanya”, mendengar itu saya hanya tersenyum.

Bismillah, sekedar ingin menyampaikan uneg-uneg yang saat ini sedang berada dikepalaku seraya menghabiskan masa baterei laptopku yang indikatornya menunjukkan “bertahan 25 menit lagi”..

Oke, dari yang dikemukakan oleh Ibu tersebut saya ingin sedikit mengutarakan pendapat saya, apa yang disampaikan oleh beliau memang benar, tapi tidak mutlak benar karena menurut saya dan saya rasa sebagian besar orang akan setuju dengan hal ini, keinginan seseorang akan suatu hal itu muncul karena kekaguman, keyakinan, dan optimisme bahwa hal yang diinginkannya itu akan memberikan kemanfaatan sesuai dengan yang diinginkannya. Oleh karena itu, bagaimana mungkin seorang anak akan menyukai pelajaran Matematika jika ia selalu ditakuti dengan kata-kata bahwa matematika itu sulit dan sebagainya, bagaimana mungkin seorang akan kagum pada Rasulullah SAW jika hari-hari yang disuguhkan kepadanya adalah tokoh2 fiktif yang ada ditelevisi… maka sama halnya bagaimana mungkin seorang anak akan mempunyai keinginan untuk masuk pesantren, sementara dirumahnya tidak ada suasana agama, yang ada hanya suasana dunia yang cenderung kearah kemaksiatan.

Hari ini kita bersama dapat buktikan, jika dijalan kita bertemu anak kecil, lalu tanyakanlah kepadanya “siapa itu Superman/Spiderman/Doraemon? Maka spontan anak itu akan menjawab dengan begitu lengkap… tapi coba tanyakan juga kepadanya “siapa itu Abu Bakar bin siddiq/Aisyah/Fatimah/Khadijah/Salman Alfarisy dsb?” maka hal yang paling mungkin kita dengar adalah ketidak tahuan mereka akan para sahabat dan sahabiyah Nabiyullah SAW tersebut. Mari kita fikirkan bersama, apa yang menyebabkan hal ini semua terjadi??? Ini berawal dari keluarga, apabila sebuah keluarga menghidupkan agamanya secara sempurna, pastinya tidak akan terjadi hal seperti ini… bagaimana agama agar terwujud secara sempurna, caranya adalah dengan dakwah… hari ini perkara dunia selalu berulang-ulang diperdengarkan ke telinga umat, tapi bagaimana dengan perkara agama, perkara iman?

Tidak ada cara lain selain berdakwah sesuai perintah Allah dengan mengikuti cara yang dicontohkan Rasulullah, dakwah dari rumah kerumah,kampung ke kampung, (jangan mau kalah dengan perkara dunia yang didakwahkan dari rumah ke rumah (sales))… maka dengan cara tersebutlah umat ini akan kembali benar keyakinannya, bahwa yang memberikan rezeki bukan pekerjaan tapi Allah, yang memberi makan bukan Suami tapi Allah,,,, hari ini kayakinan seperti inilah yang tak ada dalam diri umat… dengan dakwah cara Rasulullah tersebut, maka Allah akan tanamkan keyakinan yang benar dalam hati-hati kita yaitu keyakinan yang lurus pada Allah SWT… InsyaAllah…

Allhamdulillah

Wallahua’lam bishawab




Artikel Terkait:

Posting Komentar

0 Comment:

Posting Komentar